Usia menikah kerap kali menjadi bahasan yang cukup panas di Indonesia mengingat masih banyaknya anak dibawah umur yang melaksanakan pernikahan. Maka, kalau kita membahas usia menikah yang paling tepat, tentunya yang pertama kedua mempelai haruslah berusia paling tidak 19 tahun, seseui dengan UU Nomor 16 Tahun 2019.
Usia menikah tentunya akan mempengaruhi pola asuh anak. Kurang matangnya usia mental dan fisik seseorang bisa mengakibatkan kurangnya asupan gizi dan kesehatan anak. Selain itu, perempuan merupakan pihak yang paling berdampak dengan adanya pernikahan dini, perempuan yang menikah pada usia dini beresiko lebih tinggi mengalami komplikasi saat hamil dan melahirkan.
Baca juga : Jangan Salah Pilih Handuk Mandi
Lalu apakah usia 19 tahun adalah usia yang paling tepat? Batas usia ini pun sebetulnya masih menjadi polemik yang masih terus dibahas. BKKBN atau Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional sendiri mengatakan bahwa usia menikah yang lebih ideal adalah 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki. Pertimbangan ini berdasarkan usia mental keduanya yang jauh lebih siap secara fisik dan mental dibandingkan dengan yang berumur 19 tahun.
Tetapi, apakah usia 21 tahun dan 25 tahun sudah usia yang paling tepat untuk menikah? Seorang peneliti dan profesor sosiologi dari University of Utah, AS, menjelaskan bahwa usia menikah yang ideal adalah antara usia 28 hingga 32 tahun. Hal ini ia dapatkan setelah melihat perbandingan usia pernikahan dan kemungkinan perceraian dari data National Survey of Family Growth (NSFG) selama tahun 2006–2010.
Baca juga : Souvenir Special untuk Hari Special
Beberapa survei dan studi berbeda juga mengatakan bahwa angka perceraian bisa turun hingga 50% apabila seseorang menikah pada usia 25 tahun ke atas daripada pada usia 20-an awal. Namun, survei tersebut tidak dilakukan terhadap masyarakat Indonesia, adanya perbedaan faktor norma, kondisi sosial dan ekonomi bisa saja memiliki hasil yang berbeda.
Keuntungan Menikah di Usia Menikah yang Tepat
1. Lebih Dewasa
Usia yang lebih matang cenderung lebih dewasa secara emosional dan psikologis.Bukan berdasarkan angka, tetapi kecerdasan emosional dan kematangan pola pikir dalam membina rumah tangga
Kunjungi Instagram Kedai Handuk
2. Tingkat Pendidikan yang Lebih Tinggi
Menunda pernikahan memungkinkan kamu dan pasangan memiliki pendidikan yang lebih tinggi. Mengenyam pendidikan setinggi-tingginya merupakan jalan terbaik bagi kamu dan pasangan untuk membentuk kepribadian, prinsip hidup, dan pola pikir secara keseluruhan.
3. Mengurangi risiko komplikasi kehamilan
Pernikahan dini menempatkan remaja perempuan pada risiko gangguan kesehatan reproduksi. Selain itu, remaja perempuan juga berisiko mengalami gangguan mental akibat tekanan sosial untuk memikul tanggung jawab orang dewasa pada usia belia.
4. Meminimalkan konflik rumah tangga
Telah sama-sama dewasa tentunya dalam menangani konfik berbeda dengan yang masih dibawah umur. Berdasarkan data BKKBN, pernikahan dini pada remaja usia belasan akhir hingga 20-an awal banyak terjadi atas alasan adat atau kehamilan di luar nikah. BKKBN juga melaporkan bahwa lebih dari 50% pernikahan dini ini berakhir dengan perceraian.
Nah, itu dia beberapa keuntungan menikah pada usia yang tepat. Meskipun, sebetulnya tidak ada batasan kapan seseorang harus menikah. Apabila kamu telah siap secara mental dan finansial maka bisa dikatakan bahwa itulah usia yang tepat untuk menikah.
Kalau menurut kamu gimana, nih berapa usia yang tepat untuk menikah?
Baca juga : Ukuran Handuk , souvenir 1000 hari, handuk hotel, gift handuk, souvenir siraman, handuk kelulusan, handuk tunangan, handuk kenaikan pangkat, handuk anak panti, handuk ukuran dewasa, handuk nordik, handuk olahraga ping pong, handuk ulang tahun, gambar handuk, handuk pijat