Memang, sih ada pepatah yang mengatakan berbagi handuk itu perlu. Namun, pada beberapa hal ternyata berbagi bukanlah hal yang baik, lho. Salah satunya adalah berbagi handuk. Di beberapa kejadian, sadar atau tidak sadar kita pasti kerap kali menemui situasi di mana harus berbagi handuk. Misalnya, saat rekreasi keluarga, traveling, atau yang lebih parah, berbagi handuk dengan keluargamu setiap hari.
Padahal tubuh kita sendiri sudah membawa bakteri dan kuman, sehingga sudah pasti handuk yang kita pakai sehari-hari juga terpapar kuman. Bayangkan, ketika salah satu anggota keluargamu memiliki penyakit lalu ditularkan lewat handuk? Masih ingin berbagi? Pikirkan kembali.
Handuk adalah surganya kuman dan bakteri setelah kamar mandi. Itulah kenapa, selain menggunakan handuk secara personal, merawat handuk seperti mencuci dan menjemurnya adalah poin yang sama pentingnya.
Ada banyak bakteri pada handuk yang sering kita pakai, salah satu bakteri yang tinggal pada serat-serat handuk adalah Staphylococcus aureus. Bakteri ini adalah bakteri gram positif yang menghasilkan pigmen kuning, bersifat anaerob fakultatif, tidak menghasilkan spora dan tidak motil, umumnya tumbuh berpasangan maupun berkelompok, dengan diameter sekitar 0,8-1,0 µm.[1][2]S. aureus tumbuh dengan optimum pada suhu 37oC dengan waktu pembelahan 0,47 jam.[3]S. aureus merupakan mikroflora normal manusia[3].
Sebenarnya bakteri ini normal, namun tentu saja tidak boleh diremehkan. Sebab, pada keadaan tertentu menjadi bahaya dan menyebabkan penyakit. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh staphylococcus aureus salah satunya adalah infeksi kulit seperti bisul, impetigo, selulitis, dan staphylcoccal scalded skin syndrome (SSSS).
Selain itu tidak hanya kulit, bakteri staphylococcus aureus juga bisa menyebabkan bakteremia. Kondisi ini terjadi saat infeksi sudah menyebar melalui pembuluh darah, sehingga bisa mengenai berbagai organ tubuh.
Osteomielitis juga salah satu yang disebabkan dari staphylococcus aureus, adalah infeksi pada tulang. Infeksi ini bisa disebabkan oleh penyebaran bakteri staphylococcus aureus yang awalnya menginfeksi kulit, otot atau tendon, lalu menyebar ke tulang.
Kamu yakin masih sudi berbagi handuk?
Daripada berbagi handuk lalu tertular penyakit kulit dan harus mengeluarkan kocek lebih banyak untuk berobat, tentu lebih murah jika kamu memiliki handuk kamu sendiri. Handuk adalah item yang tidak sulit untuk ditemukan. Harganya pun bermacam-macam, begitu juga dengan ukuran handuk yang banyak macamnya pula. Kamu bisa memilih sesuai kebutuhan kamu. Namun, tentunya kamu juga harus merawat handuk dengan benar.
Tips Merawat Handuk
1. Tidak Berbagi Handuk
Seperti yang sudah dijelaskan, tentunya point ini adalah yang paling penting. Semakin banyak yang memakai handuk maka akan semakin besar kemungkinan untuk handuk lebih cepat rusak. Hal ini disebabkan karena tidak semua orang menggunakan handuk seperti yang kamu lakukan. Misalnya, kamu menggunakannya dengan lembut, tapi orang lain bisa saja menggunakannya dengan menggosok kasar di tubuhnya. Itulah yang menyebabkan handuk menjadi lebih rusak jika kamu berbagi handuk.
Tetapi, bagaimana caranya supaya handukmu hanya menjadi milikmu? Tentunya kamu harus tegas tentang apa yang menjadi milikmu. Salah satu caranya, kamu bisa mencoba memberikan handuk kamu nama kepemilikan dengan bordir. Dengan ini, semua orang akan tahu bahwa handuk yang telah dibordir dengan namamu hanya milikmu saja, bukan milik bersama.
2. Cuci Handuk mandi 2-3 Minggu Sekali
Mencuci handuk tidak perlu setiap hari atau setelah pakai lalu dicuci. Justru, terlalu sering mencuci handuk hanya akan membuat ketebalan handuk menyusut. Apabila ketebalan handuk menipis, daya serapnya akan berkurang, selain itu handuk menjadi lebih mudak sobek.
Cucilah handuk kamu paling sering 3 hari sekali, atau maksimal 2 sampai 3 minggu sekali. Itulah sebabnya, kamu tidak bisa hanya memiliki satu handuk. Milikilah sedikitnya dua handuk untuk ganti ketika handuk yang kamu pakai sedang dicuci. Itulah sebabnya, paling tidak kamu perlu memiliki dua handuk supaya jarak pencucian pun lebih panjang.
3. Jangan Terlalu Sering Mencuci dengan Air Hangat
Gunakanlah air hangat hanya ketika benar-benar dibutuhkan, seperti pada kondisi handuk sudah benar-benar kotor, atau handuk berjamur. Air hangat punya kemampuan untuk membunuh kuman, tetapi air hangat juga menyebkan ketebalan handuk menjadi susut dan kasar.
4. Gunakan Detergen dan Pelembut Secukupnya
Penggunaan detergen yang over hanya akan membuat handuk lebih sukar untuk dibilas, apabila kamu tidak telaten detergen hanya akan tertinggal di serat kain.
Sama saja dengan pelembut pakaian, ada baiknya tidak digunakan setiap saat akan mencuci handuk. Sebab, baik detergen dan pelembut pakaian akan menjadikan handuk kaku.
5. Jemur Handuk
Ini adalah poin yang paling sering terlewat. Beberapa orang terkadang hanya menggantung handuknya di kamar mandi yang lembab yang menyebabkan handuk tidak kering bahkan ketika akan digunakan lagi. Handuk yang basah menjadi tempat yang baik untuk bakteri dan jamur berkembang.
Maka dari itu, jemurlah handuk di bawah sinar matahari tiap kali selesai menggunakannya untuk menghindari berkembangnya jamur dan penyakit kulit. Jemurlah handuk dengan posisi handuk telentang di bawah sinar matahari supaya benar-benar kering.
Mudah, kan? Yuk, mulai lebih rajin mencuci handuk supaya ngga jadi sumber penyakit!